Pemerintah Harus Segera Susun SOP Bencana Penerbangan

07-04-2015 / KOMISI V

Anggota Komisi V DPR Fauzi H. Amro dari Fraksi Hanura (Sumsel I) mendesak pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur udara khususnya kawasan Indonesia Timur.

 

"Terkait pembangunan infrastruktur bandara yang pertama yaitu persoalan lapangan bandara, kedua persoalan airlines, kita akui khusus perhubungan udara yang bisa memikat ke kawasan timur itu karena potensi wisatanya, SDA, maupun budayanya,"katanya kepada Parlementaria, Selasa, (7/4).

 

Menurutnya, DPR mendesak pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur di kawasan Timur tidak hanya perhubungan udara, tetapi juga darat, maupun laut.

 

Menyinggung kasus kecelakaan Air Asia maupun Delay Lion Air, dirinya mengharapkan agar kejadian tersebut jangan sampai terulang lagi. "Karena itu para stakholder harus membuat SOP Krisis tidak hanya menyangkut soal delay (keterlambatan) tetapi juga waktu krisis menangani bencana,"jelasnya.

 

Dia menambahkan, ketika kecelakaan terjadi terlihat tidak adanya SOP yang detail mengatur soal itu. "Kalau kebakaran bagaimana penanganannya, tergelincir, ini baru sebatas kordinasi dengan instansi lainnya,"katanya. (Sugeng)


Panja Penerbangan
 

Terkait Panja penerbangan, Fauzi mengatakan, pada intinya Panja ini dibentuk dalam rangka menyikapi terjadinya kecelakaan Air Asia dan kasus delay Lion Air.

 

"Kita ingin tahu landasan filosofisnya apa sih kategori keamanan, keselamatan maupun kualitas penerbangan, dengan mengundang langsung para stakholder dari Pakar penerbangan, angkasa pura I dan II, Maupun Kementerian perhubungan diantaranya memberikan masukan kepada DPR RI,"katanya.

 

Belum lama ini, lanjutnya, Panja juga telah melakukan Kunjungan spesifik ke Surabaya, Makasar, maupun Riau dan Batam. "kita juga telah meninjau Bandara Halim Perdanakusuma, untuk melihat langsung berbagai maintanance Lion Air, Garuda Indonesia,"jelasnya.

 

Dia menambahkan, Panja ini akan terus berproses dan berjalan. Artinya DPR RI ingin adanya klafisikasi yang jelas terkait namanya keamanan, keselamatan dan kualitas penerbangan. "Yang paling penting lagi kita fokus kepada kejadian yang waktu itu baik Air Asia, dan Delay Lior air jangan terulang lagi,"katanya.

 

Dia meminta para stakholder yang terlibat segera membuat SOP Krisis tidak hanya yang mengatur persoalan delay pesawat tetapi juga penanganan bencana ketika terjadi kecelakaan pesawat. "Ini terlihat masih tidak ada SOP yang detail, kalau kebakaran bagaimana, tergelincir bagaimana baru sebatas kordinasi dengan instansi lainnya,"paparnya.

BERITA TERKAIT
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...
Terima Audiensi DPRD Sumut, Lokot Nasution: Ini Hajat Hidup Orang Banyak
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Lokot Nasution menerima kunjungan dari Komisi D DPRD Sumatera Utara pada...